Apa sih yang kalian pikirin atau yang kalian cari dari sebuah hoodie jacket ? kualitas kah? brand? atau harga? Jadi gini ketika menjawab semua pertanyaan itu semuanya kembali kepada individu masing masing. Kali ini kita akan membahas sebuah brand terkenal di dunia dengan salah satu produknya.
Siapa sih Stone Island ?
Stone Island adalah rumah mode mewah Italia yang mengkhususkan diri dalam pakaian pria, pakaian luar, dan aksesoris. Ciri khas utamanya adalah patch yang dicetak atau dilapisi di atas lencana kain berkancing dengan detail hijau, kuning, dan hitam atau logo mereka.

Didirikan pada tahun 1982 oleh Massimo Osti , merek ini menjadi populer selama tahun 1980-an dan 1990-an di Eropa dan Jepang, dan selama tahun 2010-an, di AS dan Kanada. Stone Island menggunakan kain reflektif, senyawa pewarna, dan perawatan permukaan yang menjadi ciri khasnya untuk memproduksi pakaian. Merek ini diakuisisi oleh rumah mode Italia Moncler pada tahun 2020 seharga €1,15 miliar
Budaya Stone Island
Stone Island awalnya populer di kalangan “remaja kelas menengah kaya” di Italia, tetapi pada pertengahan 1980-an, merek tersebut telah mendapatkan popularitas di antara subkultur kasual sepak bola di Britania Raya. Akibatnya, merek tersebut menjadi terkait dengan hooliganisme sepak bola, dan beberapa tempat dan pub melarang pelanggan yang mengenakan merek tersebut. Keterkaitan merek tersebut dengan hooliganisme sepak bola diperkuat oleh Stone Island sendiri yang memasukkan bahan Kevlar ke dalam jaket karena Kevlar antipeluru dan menawarkan perlindungan terhadap pisau selama bentrokan kekerasan. Merek tersebut dibawa ke arus utama oleh beberapa film yang dirilis pada awal tahun 2000-an, termasuk The Football Factory dan Green Street , yang menampilkan karakter terkemuka yang mengenakan merek tersebut.
Kehadirannya di Kanada dan AS mulai awal tahun 2000-an didukung oleh budaya streetwear dan hip hop . Basis konsumen terbesarnya dicatat oleh Esquire sebagai “pemuda Milan, fanatik sepak bola Inggris, atlet, dan selebriti”. Majalah iD menggambarkan Stone Island sebagai simbol status kelas atas di kalangan pemuda yang memamerkan logo kompas dalam praktik yang dikenal sebagai “mendapatkan lencana”
Kualitas atau Popularitas ?
Jadi apa yang menarik untuk kalian memakai salah satu produk seperti, hoodie brand Stone Island itu sendiri ? dimana fenomena selebgram, artis, dan tokoh papan atas terlihat banyak sekali menggunakan produk tersebut akhir-akhir ini.

Di samping popularitas mereka sendiri, melalui Research dan Develepoment yang panjang mereka banya menciptakan produk dengan kualitas dan teknologi yang sangat bagus, meliputi
- Certilogo: Teknologi otentikasi digital yang menggunakan kode unik untuk setiap produk Stone Island. Kode ini bisa dipindai dengan ponsel atau dimasukkan secara manual ke situs Certilogo.
- Thermo-sensitive fabric: Teknologi yang digunakan untuk membuat pakaian yang sensitif terhadap cuaca. Misalnya, sweater yang akan berubah warna saat cuaca dingin.
- Nylon metal: Teknologi yang digunakan untuk membuat kain yang berwarna-warni dan ikonik.
- Water-repellent: Teknologi yang digunakan untuk membuat pakaian yang tahan air.
- Dyeing treatment: Teknologi yang digunakan untuk membuat pakaian dengan berbagai warna.
- Resin dan polyurethane coating: Teknologi yang digunakan untuk membuat pakaian yang tahan lama.
Selain itu, Stone Island juga memiliki laboratorium fisika dan mekanika yang disebut “Trouble-Shooting Lab”. Lab ini melakukan analisis, pengendalian, dan pemantauan terhadap kualitas bahan pakaian.

Untuk hoodie itu sendiri mereka kebanyakan menggunakan Dyeing treatment. Sehingga menciptakan sebuah keunikan di setiap produk hoodie tersebut.
Jadi udah ketemu jawaban nya ? Cop or Drop ?